Blogger Layouts

Rabu, 30 April 2014

SEJARAH PROMOSI KESEHATAN DAN RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN

SEJARAH PROMOSI KESEHATAN DAN RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN

A. PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN
Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986)

Promosi Kesehatan adalah Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984)

Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. (Lawrence Green, 1984)

Jadi, promosi kesehatan merupakan program yang dirancang untuk memberikan perubahan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan.

B. SEJARAH PROMOSI KESEHATAN
 Sejarah kesehatan masyarakat (public health) mengisahkan tentang dua tokoh metologi Yunani, yaitu Asclepius (dalam literatur lain juga disebut Asculapius) dan Higiea. Berdasarkan mitors Yunani yang dikisahkan Asculapius adalah seorang dokter pertama yang tampan dan pandai. Ia dapat mengoati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur tertentu dengan baik.

 Selanjutnya Higiea adalah asistennya yang kemudian menjadi istri Asclepius, juga memberikan jasa berupa melakukan kegiatan-kegiatan untuk pencegahan penyakit. Upayanya berupa mengajarkan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih. Ia menekankan bahwa penyakit tidak akan terjadi jika manusia dapat menjalankan hidup seimbang dan kebersihan diri, antara lain menghindari makanan dan minuman kotor, beracun, makan makanan yang bergizi, dan cukup istirahat. Apabila orang telah jatuh sakit, Higiea menganjutkan melakukan upaya-upaya secara alamiah antara lain memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, dari pengobatan.

 Dari mitos tersebut dilihat adanya perbedaan dalam konsep kesehatan, tetapi justru saling melengkapi.
 Apabila Asclepius melakukan pendekatan pengobatan penyakit maka Higiea dengan pencegahan penyakit. Perkembangan selanjutnya mitos ini melahirkan dua aliran ilmu yang berbeda, yaitu Asclepius cenderung menunggu terjadinya penyakit dengan metode pendekatan kuratif atau pengobatan. Kelompok ini melahirkan ilmu kedokteran dengan profesinya sebagai dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigiy, dan lain-lain. Sedangkan aliran Higiea cenderung melakukan pendekatan dengan pencegahan penyakit serta upaya peningkatan atau promosi kesehatah. Aliran ini melahirkan ilmu kesehatan masyarakat (public health) dengan profesi-profesi terkait, yaitu sanitarian, ahli gizi, dan profesi lain yang melakukan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

 Cerita di atas merupakan embrio dari ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan masyarakat. Namun, sebelum berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan masih melewati berbagai fase.
  1. Era propaganda dan Pendidikan Kesehatan Rakyat (masa kemerdekaan sampai 1960an)


  Pada tahun 1924 oleh pemerintah Belanda dibentuk Dinas Higiene. Kegiatan pertamanya berupa pemberantasan cacing tambang di daerah Banten. Bentuk usahanya dengan mendorong rakyat untuk membuat kakus/jamban sederhana dan mempergunakannya. Lambat laun pemberantasan cacing tambang tumbuh menjadi apa yang dinamakan “Medisch Hygienische Propaganda”. Propaganda ini kemudian meluas pada penyakit perut lainnya, bahkan melangkah pula dengan penyuluhan di sekolah-sekolah dan pengobatan kepada anak-anak sekolah yang sakit. Timbullah gerakan, untuk mendirikan “brigade sekolah” dimana-mana.
Perintisan Pendidikan Kesehatan Rakyat oleh Dr. R. Mohtar
Era Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan (1960-1980)
- Munculnya istilah Pendidikan Kesehatan dan diterbitkannya UU Kesehatan 1960
- Ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional (12 November 1964)
Era PKMD, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan melalui Media Elektronik (1975-1995)
- Peran serta dan pemberdayaan masyarakat (Deklarasi Alma Ata, 1978)
- Munculnya PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
- Munculnya Posyandu
- Penyuluhan kesehatan melalui media elektronik (dialog interaktif, sinetron dll)
Era Promosi dan Paradigma Kesehatan (1995-2005)
  Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I di Ottawa, Kanada, munculnya istilah promosi kesehatan (Ottawa Charter, 1986) memuat 5 strategi pokok Promosi Kesehatan, yaitu :
(1) Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (healthy public policy);
(2) Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportive environment);
(3) Memperkuat gerakan masyarakat (community action);
(4) Mengembangkan kemampuan perorangan (personnal skills) ; dan
(5) Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient health services).
  Konferensi Internasional Promosi Kesehatan II di Adelaide, Australia (1988). Konferensi ini menekankan 4 bidang prioritas, yaitu:
(1) Mendukung kesehatan wanita;
(2) Makanan dan gizi;
(3) Rokok dan alkohol; dan
(4) Menciptakan lingkungan sehat.
  Konferensi Internasional Promosi Kesehatan III di Sundval, Swedia (1991). Konferensi ini mengemukakan 4 strategi kunci, yakni:
(1) Memperkuat advokasi diseluruh lapisan masyarakat;
(2) Memberdayakan masyarakat dan individu agar mampu menjaga kesehatan dan lingkungannya melalui pendidikan dan pemberdayaan;
(3) Membangun aliansi; dan
(4) Menjadi penengah diantara berbagai konflik kepentingan di tengah masyarakat.

C. RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN 
 Secara sederhana ruang lingkup promosi kesehatan diantaranya sebagai berikut :
Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.
Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.
Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi.
Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di berbagai bidang /sektor, sesuai keadaan).
 Ruang lingkup atau bidang garapan promosi kesehatan baik sebagai ilmu (teori) maupun sebagai seni (aplikasi) mencakup berbagai bidang atau cabang keilmuan lain. Ilmu-ilmu yang dicakup promosi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 2 bidang yaitu:
Ilmu perilaku, yakni ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam membentuk perilaku manusia terutama psikologi, antropologi dan sosiologi.
Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi perilaku (pembentukkan dan perubahan perilaku ), antara lain pendidikan komunikasi, manajemen, kepemimpinan dan sebagainya.
 Disamping itu, promosi kesehatan juga didasarkan pada dimensi dan tempat pelaksanaannya. Oleh sebab itu ruang lingkup promosi kesehatan dapat didasarkan pada dua dimensi, yaitu dimensi aspek sasaran pelayanan kesehatan, dan dimensi tempat pelaksanaan promosi kesehatan atau tatanan (setting).
Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan, secara garis besarnya terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan, yakni:
Pelayanan preventif dan promotif, adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok itu tetap sehat bahkan meningkat status kesehatannya. Pada dasarnya pelayanan ini dilaksanakan oleh kelompok profesi kesehatan masyarakat.
Pelayanan promotif
Sasaran : Kelompok orang sehat
Tujuan : Mampu meningkatkan kesehatannya
Dalam suatu populasi 80% - 85% orang yg benar-benar sehat (Survei di negara berkembang) sehingga memelihara kesehatannya sehingga jumlahnya dapat dipertahankan
Pelayanan preventif
Sasaran : Kelompok orang sehat & kelompok high risk (bumil, bayi, obesitas, PSK dan lain-lain)
Tujuan : Mencegah kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit
Pelayanan kuratif dan rehabilitatif, adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya. pada prinsipnya pelayanan jenis ini dilakukkan profesio kedokteran.
Pelayanan kuratif
Sasaran : Para penderita penyakit, utamanya penyakit kronis (DM, TBC, Hipertensi)
Tujuan : Mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah
Pelayanan rehabilitatif
Sasaran : Para penderita penyakit yg baru sembuh (recovery) dr suatu penyakit
Tujuan : Segera pulih kembali kesehatannya & / mengurangi kecatatan seminimal mungkin

Ruang lingkup promosi keseahatan berdasarkan tatanana (tempat pelaksanaan):
Promosi kesehatan pada tatanan keluarga
Promosi keluarga pada tatanan sekolah
Promosi kesehatana pada tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat-tempat umum.
Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan
Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan
Pada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari Leavel and Clark.
Promosi Kesehatan.
 Perlindungan khusus (specific protection).
Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment).
Pembatasan cacat (disability limitation)
Rehabilitasi (rehabilitation).

DAFTAR PUSTAKA

Amri Kausar, Muhammad. 2012. Sejarah Promosi Kesehatan. http://ml.scribd.com/doc/180469776/Sejarah-Promosi-Kesehatan (Online). Diakses tanggal 25 April 2014
Andres Tiva , Merlita. 2012. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan. http://mimpibesarku.blogspot.com/2012/05/ruang-lingkup-promosi-kesehatan.html (Online). Diakses tanggal 24 April 2014
Purwaningsih. -. Konsep Promosi Kesehatan. http://www.ners.unair.ac.id/materikuliah/promosi%20kesehatan2.pdf (Online). Diakses tanggal 25 April 2014
Notoatmojo, Soekijo. 2010. Higiea, Sejarah Promosi Kesehatan. http://brokenmind-blog.blogspot.com/2010/09/higiea-sejarah-promosi-kesehatan.html (Online). Diakses tanggal 25 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Any comment or device?